Minggu, 07 November 2010

kenangan terindah

Aku salah

Ternyata aku salah...
Terlalu banyak hal yang bisa aku syukuri.
Memang kebahagiaan itu belum bisa aku raih, tapi aku sadar penyebab kebahagiaan itu ga datang adalah karena ulahku sendiri.
Iya... orang baik hanya untuk orang baik.
Sebelum mampu mencintai seseorang aku harus mampu mencintai diri sendiri dan belajar mencintai Allah.SWT melebihi apapun.
Bukan sebaliknya, mengingkarinya karena kecewa atas kesedihanku.
Ditanganku begitu banyak amanah yang hampir saja aku lalaikan akibat kesedihanku yang berlebihan.
Aku mencintaiMu....
Melebihi apapun, dan akan kujaga cinta ini selamanya...
Maafin kemalasan dan kesdihan ku yang berlebihan.
Kebahagiaan yang kau janjikan lebih indah dari apapun juga, itu yang kuyakini.
Aku berjalan, berlari dengan rindu untuk Mu seorang.
Dengan bayangan kasih dan sayang Mu.
Aku mencintaiMu dengan sepenuh hatiku.
Mohon ampuni kekhilafanku yang berjalan melawan kehendakMu.
Menkhianati hatiku sendiri.
Menyakiti keyakinanku.

Kesedihanku

Hari ini aku memutuskan untuk menghabiskan segala kesedihanku. 
aku sendiri jenuh dengan kesedihan yang tidak ada habisnya,
padahal begitu banyak yang bisa aku syukuri. 
Ya, kebahagiaan sudah bukan lagi untukku.
Aku lelah berjuang untu meraih kebahagiaan itu lagi.
Aku menyerah. Kesempatan kedua itu tak akan pernah ada.
Aku lelah menangis, mengharapkan yang tak nyata.
walau sebagian hatiku ga ikhlas melepaskan setitik harapan itu.
Aku ga boleh cengeng. 
Biarlah sekarang kan kuberikan kebahagiaan untuk yl
untuk orang orang didekatku.
sekalipun tak sesuai dengan keinginanku.
Satu bulan terindah dan terpedih pada saat yang bersamaan.
Sejak mengenalnya ada sisi lain didiriku yang muncul,
yang tak pernah ada sebelumnya, bahkan disaat aku dengan mantan suami tercinta.
Aku sendiri heran mengapa suatu hal yang tak nyata bisa merubahku.
Membuatku ingin menjaga diriku.
menghindari hal yang negatif.
Bahkan menutup diri.
Aku yang tak pernah mampu setia bisa menutup diri??
untuk sebuah hal yang ngga nyata?
Bila perkawinan, agama, norma, orang tua, materi tidak pernah mampu membuatku bisa menjaga kehormatanku.
Mengapa dia bisa tanamkan itu. 
Seandainya kesempatan kedua itu ada.
Mungkin aku tidak sesedih ini.
Tapi aku ga mungkin menukar suatu hal yang pasti dengan yang tak nyata?
Aku ga mungkin meninggalkan yang nyata dengan sesuatu yang semu.
Hatiku berkata u re worth it to be  waited for.
tapi logika ku berkata sebaliknya.
Aku pamit dari kesedihanku.
Mencoba mensyukuri apa yang kumiliki. 
             Kenangan ini adalah kenangan saat ku dg drinya.